Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Break.

Kebutuhanku bukan kebutuhanmu. Cintaku bukan cintamu. Hatiku tidak termasuk hatimu. Kehidupanku tak berarti tuk hidupmu. Nafasku berbeda dengan nafasmu. Aku berbeda denganmu. Aku berbeda dengannya. Hariku berjalan seperti biasa ketika pagi itu aku menemukanmu sedang berdua dengan dia. Masih aku ingat dengan segar diotakku, bagaimana kamu dekat dengan dia. Bagaimana kamu terlihat sangat menyayangi dia. Bagaimana kamu menCINTAi dia. Tuhan.. Aku cemburu. Aku sakit ketika melihatnya berdua dengan perempuan lain. Bahkan dengan teman atau sahabat perempuannya saja aku tidak terima melihatnya. Aku cemburu, Tuhan! Ingin memeluk gunung, tapi apa daya tangan tak sampai.

Just a beautiful song singing by beautiful voice..

Aku dan Sekeranjang Mawar

Siang itu, aku baru saja selesai membantu Ibu menata bunga-bunga cantik di toko bunga milik ayah. Aku duduk di bangku taman belakang rumah yang disulap menjadi taman mawar. Bunga indah nan cantik. Merah kesukaanku. Aku melamun, menikmati udara paling sejuk yang pernah kuhirup. Kulihat, bunga-bunga cantik yang kutanam sejak ku kecil kini sudah mulai tinggi dan menunjukkan pesonanya. Tangkainya saling beradu, melambai-lambai mengikuti arah angin. Hal yang paling kusukai adalah ketika aku memanen bunga yang sudah besar untuk dijual. Merah.. kuning.. putih.. ungu….. Siapa sangka, ada yang tidak suka melihat kecantikannya. Aku mengerti, kenapa kakakku sangat membenci bunga cantik ini. Setiap kali aku memanen bunga yang sudah siap untuk dijual, dia akan membanting keranjang yang penuh dengan mawar segar. Dia sangat benci. Apakah karena kekasihnya? Rosa namanya. Dia anak yang cantik. Kulitnya putih mulus, pipinya merah merona tanpa polesan bedak, poni lucu menutupi jidatnya yang lebar.

Tertinggal

Aku sudah lama tidak melihatmu dari dekat menyentuhmu.. merasakan bau tubuhmu.. bersandar di bahumu.. melihatmu tertawa karena aku.. menyimakmu berbicara, mendengarkan ceritamu, sabar dengan amarahmu.. menyemangatimu, menerima keluh kesahmu.. Aku kangen.. Aku kangen senyumanmu, aku kangen candaanmu, aku kangen belaian sayangmu ke aku.. Aku kangen! Tidakkah kau merasakan hal yang sama denganku? Sudahkah perasaan itu hilang dari lubuk hatimu? Begitu cepatkah kau menghapusnya dari memorimu? Apa yang membuatmu begitu pesatnya melupakan segala kenangan-kenangan kita Kamu sudah berbahagia, sedangkan aku masih bediri di tempat yang sama saat terakhir kali kita bersama. Aku masih sama. Aku masih ada  untukmu. Sedangkan kau? Perasaan ini seperti kerak yang menempel pada tembok atau lantai yang kotor. Menempel bertahun-tahun lamanya. Tak bisa hilang. Meskipun dibersihkan dengan pembersih apapun tak bisa hilang. Terlalu melekat. Terlalu dekat. Terlalu berkerak. Begitupun hati

ADA YANG HILANG

Ia menyesap minumannya pelan dan memandang keluar jendela. Salju mulai turun lagi. Ia berdiri di sana beberapa saat, memandangi butiran salju yang melayang-layang di luar. Ada yang hilang. Keningnya berkerut samar. Tentu saja ada yang hilang. Ia tahu benar ada sesuatu yang hilang. Hanya saja ia tidak tahu apa yang hilang itu. Dan apakah sesuatu yang hilang itu penting atau tidak. Ia menarik napas dalam-dalam. Yah… mungkin bukan sesuatu yang penting. Ia berputar membelakangi jendela dan memandang ke sekeliling ruangan. Aula besar itu mulai ramai. Orang-orang terlihat gembira, saling tersenyum, tertawa, dan mengobrol. Seorang kenalannya tersenyum dan melambai ke arahnya. Ia balas tersenyum dan mengangkat gelas. Tepat pada saat itulah dia melihat orang itu. Orang itu baru memasuki ruangan. Matanya tidak berkedip mengamati orang itu menyalami beberapa orang sambil tersenyum lebar. Aneh… ia menyadari dirinya tidak bisa mengalihkan pandangan. Ia melihat orang i

Kebahagiaan yang Nyata

Aku terlalu larut dalam kesedihan Aku terlalu memikirkan tentang masa depan tak seharusnya aku memikirkan itu seharusnya aku bisa bangkit dari belenggu meskipun aku tau itu sulit untuk kupercaya Allah maha membalikkan hati manusia Aku ingin tahu apa itu bahagia saat aku kecil yang ku tau hanya ayah dan bunda saat ku beranjak tinggi menapak tanah yang kutau hanya cerita dongeng dari simbah Bagiku itu semua sama bagiku itu kebahagiaan  aku bahagia karena aku tertawa aku tertawa karena aku senang tapi apakah semuanya masih tetap sama ketika aku tumbuh semakin tinggi menjejak pondasi remaja disanalah aku belajar tentang semuanya disana aku mengenal tentang apa artinya suka, senang, sedih, bahagia, cinta.. Ah tapi semua tampak semu dimataku tak lagi dapat dirasa mana bahagiaku Ayah, Bunda pun tak mampu memberikannya Kekasih sejati bahkan tak bisa berbagi bahagia itu semua tampak semu tampak berbeda tampak menghilang Aku ingin ke

Maafkan Aku

Aku tak tahu harus berbicara kepada siapa. Menumpahkan segalanya kepada apa. Dan tak mengerti mengapa aku setega ini. Ya, aku akui aku sayang denganmu. Rasa sayangku padamu melebihi rasa sayangku pada siapapun dan apapun. Tapi aku sadari, sayang ini tak sekuat aku mencintai. Tidak, bukan denganmu. Tetapi dengan bayangan orang lain yang tak pernah sampai aku genggam. Maafkan, aku memang mencintai orang lain. Aku memang merasakan getaran yang sungguh tak pernah aku rasakan sebelumnya dengan laki-laki sebelumnya. Maafkan, aku yang tak pernah bisa mencintaimu. Sungguh aku tega, tapi sumpah hati ini sebenarnya lebih tak tega menduakanmu. Ah, tidak. Aku tidak bermaksud menduakan apalagi mempermainkanmu. Aku sungguh tulus.. Maafkan, aku yang selalu membuat luka baru dihatimu. Aku yang tak bisa membuatmu tertawa hingga menangis karena aku yang membuatmu tertawa, bukan dia, mereka, orang lain atau siapapun. Aku menyayangimu, sungguh sayangku padamu hingga tak bisa lagi aku beberkan kar

Wajahmu Ingatkan Aku

Wajahmu ingatkan aku Dengan dia yang telah tiada Tak bermaksud kusamakan Kau dengan dia Aku tak tahu mengapa tuhan Mempertemukan aku denganmu Aku cinta dia Tapi takdir memisahkan Kau datang di waktu yang tepat Kau mengisi sakit jiwaku Walau mungkin kau pun terluka Wajahmu ingatkanku Aku sampai tak bisa bedakan Rasa bahagia dan rasa sedih Sejak aku anggap dia Takkan tergantikan Kau datang di waktu yang tepat Kau mengisi sakit jiwaku Walau mungkin kau pun terluka Wajahmu ingatkanku Salahkah aku yang tak berdaya Wajahmu ingatkanku Dengan dia

Dia.. hanya dia dihatimu

Aku bukan orang yang pintar menuliskan kata-kata ajaib. Aku juga tidak pintar apalagi bijak. Tapi jika sudah menyangkut hati, kurasa semuanya tak lagi membuat ragu untuk berkata, meskipun kata-kata itu sederhana.. Baru kemarin aku dengar suaranya dari teleponmu. Dia masih bisa bercanda denganmu. Aku bersyukur kamu bisa tertawa dengannya. Bisa ku bayangkan saat itu wajahmu jadi gembul dan matamu gak keliatan alias sipit karna tertawa saking lebarnya.  Aku merasa bisa melihatmu disana, meskipun hanya lewat pesawat telepon. Aku ikut senang kalau kamu senang seperti itu. Hey.. Aku punya satu khayalan tentang Dia. Mungkin aneh dan pengen muntah waktu bacanya. Tapi kumohon bacalah sampai akhir. Aku ingin menyenangkanmu. Aku pasti akan senang kalau kamu senang :') Dia ibaratkan Laut. Kamu tau laut kan? Warna biru yang mendominasi laut menjadikan laut itu tampak tenang. Meskipun biru bukan warna favoritku, tapi percayalah. Biru dapat menenangkan hati yang sedang galau. :)

Aku tau Allah bersamaku

Aku ingin menata ulang hatiku. Memperbaiki yang dulu pernah rusak, pernah hancur, pernah tak berbentuk. Aku ingin menutup luka yang sejak lama terbuka menganga Aku ingin menyemangati diriku sendiri, telah lama aku terpuruk dalam kesedihan yang membuat aku kehabisan waktu di dunia. Aku ingin kembali bangun, telah lama aku terjatuh di lubang yang sama. entah karena lubang itu terlalu besar, atau aku yang bodoh. Aku ingin menjadi hebat bukan karena prestasi, tapi karena pengalaman di masa lalu yang menjadikanku lebih mengerti akan sesuatu. Aku ingin menjadi hebat bukan karena prestasi, tapi karena kesadaranku untuk maju dan menjadi hebat. Aku ingin melihat kedua orang tuaku bahagia dan bangga melihatku. Lalu bagaimana semua itu bisa terjadi apabila aku masih terpuruk di lubang yang sama? Bagaimana aku bisa maju, membahagiakan orang tuaku jika aku masih saja bersedih dan berpangku tangan? Aku punya Tuhan Allah swt yang menuntunku ke jalan yang benar. Aku ya

David Archuleta - ZERO GRAVITY

Tell me what you did to me Just air beneath my feet Didn't even notice we were miles above the ground I'm not afraid of heights We crashed into the sky Didn't know that I could feel the way that I do now I'm not asking for an explanation All I know is that you take me away And you show me how to fly Nothing brings me down When you're around It's like zero gravity The world just disappears When you're here It's zero gravity When things get messed up I lift my head up And I get lost in the clouds There's no sense of time with you and I It's zero gravity The ages fade away Till there's no more shades of gray You only have to whisper anything at all You opened up my eyes You turn my lows to high And that's the only way that I know how to fall Not gonna analyze or try to fight it Don't even care if it makes no sense at all 'Cause with you I can fly Nothing brings me down When you're around It'