Tertinggal

Aku sudah lama tidak melihatmu dari dekat
menyentuhmu..
merasakan bau tubuhmu..
bersandar di bahumu..
melihatmu tertawa karena aku..
menyimakmu berbicara,
mendengarkan ceritamu,
sabar dengan amarahmu..
menyemangatimu,
menerima keluh kesahmu..

Aku kangen..
Aku kangen senyumanmu,
aku kangen candaanmu,
aku kangen belaian sayangmu ke aku..
Aku kangen!

Tidakkah kau merasakan hal yang sama denganku? Sudahkah perasaan itu hilang dari lubuk hatimu? Begitu cepatkah kau menghapusnya dari memorimu? Apa yang membuatmu begitu pesatnya melupakan segala kenangan-kenangan kita
Kamu sudah berbahagia, sedangkan aku masih bediri di tempat yang sama saat terakhir kali kita bersama. Aku masih sama. Aku masih ada untukmu. Sedangkan kau?

Perasaan ini seperti kerak yang menempel pada tembok atau lantai yang kotor. Menempel bertahun-tahun lamanya. Tak bisa hilang. Meskipun dibersihkan dengan pembersih apapun tak bisa hilang. Terlalu melekat. Terlalu dekat. Terlalu berkerak.
Begitupun hatiku. Rasa ini..
Aku tak tau apa yang membuatnya awet didalam hatiku. Aku tak tau apa yang membuat rasa ini masih saja ada untukmu. Dengan siapapun aku mencoba menggantinya, aku malah semakin bingung. Hatiku untukmu. Tapi seluruh jiwa, raga dan syaraf perasaku ingin mengingkarinya. Mereka inginkan hati yang baru. Yang cerah, yang diisi oleh seseorang lain....
Tapi aku tak bisa!
Berapa kalipun aku mencobanya.
Dengan siapapun aku dekat.
Aku tak bisa.. :'(

Semua sudah tertinggal jauh dibelakang.
Dirimu kini sudah berubah.
Kau seperti kereta ekspres..
Terlalu cepat untuk kuraih,
terlalu jauh untuk ku kejar,
terlalu lelah untuk ku tunggu kembali..
Semua kini takkan sama.
Takkan lagi sama.
Aku tau,
dengan tangisan pun takkan membuatmu luluh..
dengan perhatian takkan membuatmu kembali..
dengan senyuman, takkan membuatmu melihatku.
Semua telah berubah.
Tak lagi sama.
Haruskah aku tinggalkan?
Haruskah aku lupakan?
Haruskah aku hapuskan?
Jika memang iya, berikan aku cara,
berikan aku jalan,
agar aku bisa berjalan layaknya diriku tanpa beban tanpa pikiran
Tanpa kamu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hardly...

Sepasang Mata Dibalik Jendela

KERTAS LUSUH