Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

KERTAS LUSUH

pembelajaran ini tidak semerta-merta aku memahaminya berulang kali mencoba berulang kali membaca berulang kali salah berulang kali jatuh berulang kali terperosok yang dihasilkan tidak dijamin benar yang mereka harapkan terhadapku tidak selalu  sesuai jika suatu hari aku tidak sama seperti gambaran mereka akan diriku, mereka coret aku mereka hancurkan lukisan yang mereka gambar sendiri, tentang aku mereka bakar dengan kemarahan yang bahan bakarnya adalah harapan mereka terhadapku usai itu, mereka berteriak keras "mana boleh kamu akhiri hidupmu mana boleh kamu hakimi dirimu sendiri pikirkan tentang kami pikirkan tentang yang mencintaimu bagaimana bila kami kehilanganmu? jangan bodoh jangan gegabah " seolah aku yang racun yang langu yang mempemalukan Kanvasmu, kanvasmu aku bukan lukisan yang kau lukis aku bukan gambaran yang kau gambar aku punya kanvas sendiri Kanvasku, kanvasku yang akan kugambar sendiri dengan warna-warna hitam, gelap, kelabu, warna yang indah kala kau patahka

RAJAM

  mereka katakan, "Omong kosong!" kemudian berpaling sembari melanjutkan hidupnya tidak lebih baik dariku- mereka katakan, "Benahi dulu sikapmu Benahi dulu ibadahmu Benahi dulu pikiranmu." lalu datang nafsu pada mereka dan menjadi b rengsek setelahnya mereka katakan, "sabar. semua sudah takdirnya semua akan segera berakhir." Demi tubuh yang rapuh, pikiran yang sedang kalut, lidah yang pahit, jiwa yang malang Ia sudah bertahan begitu lama menggantungkan harapan pada cuaca esok apakah hujan apakah terik apakah badai apakah tenang Namun, hingga tetes airmata berubah jadi darah langitnya masih abu-abu pintunya masih tertutup hingga dijanjikannya hari esok lebih baik pun, tak sesenti ia bergerak. Ia telah terajam oleh tapal kuda yang panas Omong kosong katamu, Buruk rupa sikapku, katamu, Kurang ibadah, katamu, Itu kutukan, katamu, Kotor pikiranku, katamu bolehkah kuminta katakan padaku Aku baik Aku sudah berusaha keras Aku sudah berusaha dengan baik Aku berlian