Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Aku dan Sekeranjang Mawar

Siang itu, aku baru saja selesai membantu Ibu menata bunga-bunga cantik di toko bunga milik ayah. Aku duduk di bangku taman belakang rumah yang disulap menjadi taman mawar. Bunga indah nan cantik. Merah kesukaanku. Aku melamun, menikmati udara paling sejuk yang pernah kuhirup. Kulihat, bunga-bunga cantik yang kutanam sejak ku kecil kini sudah mulai tinggi dan menunjukkan pesonanya. Tangkainya saling beradu, melambai-lambai mengikuti arah angin. Hal yang paling kusukai adalah ketika aku memanen bunga yang sudah besar untuk dijual. Merah.. kuning.. putih.. ungu….. Siapa sangka, ada yang tidak suka melihat kecantikannya. Aku mengerti, kenapa kakakku sangat membenci bunga cantik ini. Setiap kali aku memanen bunga yang sudah siap untuk dijual, dia akan membanting keranjang yang penuh dengan mawar segar. Dia sangat benci. Apakah karena kekasihnya? Rosa namanya. Dia anak yang cantik. Kulitnya putih mulus, pipinya merah merona tanpa polesan bedak, poni lucu menutupi jidatnya yang lebar.

Tertinggal

Aku sudah lama tidak melihatmu dari dekat menyentuhmu.. merasakan bau tubuhmu.. bersandar di bahumu.. melihatmu tertawa karena aku.. menyimakmu berbicara, mendengarkan ceritamu, sabar dengan amarahmu.. menyemangatimu, menerima keluh kesahmu.. Aku kangen.. Aku kangen senyumanmu, aku kangen candaanmu, aku kangen belaian sayangmu ke aku.. Aku kangen! Tidakkah kau merasakan hal yang sama denganku? Sudahkah perasaan itu hilang dari lubuk hatimu? Begitu cepatkah kau menghapusnya dari memorimu? Apa yang membuatmu begitu pesatnya melupakan segala kenangan-kenangan kita Kamu sudah berbahagia, sedangkan aku masih bediri di tempat yang sama saat terakhir kali kita bersama. Aku masih sama. Aku masih ada  untukmu. Sedangkan kau? Perasaan ini seperti kerak yang menempel pada tembok atau lantai yang kotor. Menempel bertahun-tahun lamanya. Tak bisa hilang. Meskipun dibersihkan dengan pembersih apapun tak bisa hilang. Terlalu melekat. Terlalu dekat. Terlalu berkerak. Begitupun hati