Maafkan Aku

Aku tak tahu harus berbicara kepada siapa. Menumpahkan segalanya kepada apa. Dan tak mengerti mengapa aku setega ini.
Ya, aku akui aku sayang denganmu. Rasa sayangku padamu melebihi rasa sayangku pada siapapun dan apapun. Tapi aku sadari, sayang ini tak sekuat aku mencintai. Tidak, bukan denganmu. Tetapi dengan bayangan orang lain yang tak pernah sampai aku genggam.
Maafkan, aku memang mencintai orang lain. Aku memang merasakan getaran yang sungguh tak pernah aku rasakan sebelumnya dengan laki-laki sebelumnya.
Maafkan, aku yang tak pernah bisa mencintaimu. Sungguh aku tega, tapi sumpah hati ini sebenarnya lebih tak tega menduakanmu. Ah, tidak. Aku tidak bermaksud menduakan apalagi mempermainkanmu. Aku sungguh tulus..
Maafkan, aku yang selalu membuat luka baru dihatimu. Aku yang tak bisa membuatmu tertawa hingga menangis karena aku yang membuatmu tertawa, bukan dia, mereka, orang lain atau siapapun. Aku menyayangimu, sungguh sayangku padamu hingga tak bisa lagi aku beberkan karena sudah hidup dalam hatiku.
Sudah tak bisa lagi ku tahan lebih lama rasa yang menikamku secara perlahan. Rasa cinta kepada seseorang yang TIDAK seharusnya aku cintai. Aku telah bodoh membiarkan hati ini masih menerimanya singgah disitu. Maafkan aku.. aku tak tahu lagi harus berbuat apa untuk menjauhkan perasaan yang tak wajar ini.
Ah..
Bersabarlah, sayang. Sebentar lagi hatiku pasti seutuhnya untukmu. Mungkin jika ia sosok yang selalu membuatku bertekuk lutut itu tak lagi menampakkan wajahnya.. aku takkan lagi memikirkannya. Dan hatiku akan secara perlahan-lahan membiarkan dia pergi dengan sendirinya. Aku yakin perasaan cinta yang tak wajar yang diberikan untuknya ini akan hilang, bergantikan perasaan murni untukmu seorang. Percayalah padaku, sayang.. takkan lagi ada luka yang menganga dihatimu setelah ini.

Bersabarlah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hardly...

Sepasang Mata Dibalik Jendela

KERTAS LUSUH