Kau tau rasanya diabaikan?

Aku sesali kenapa kita bertemu sekarang
Kenapa tak esok saat kita sudah sama-sama dewasa, sudah mengerti cinta, kasih sayang, dan perasaan.
Aku menyesali keadaan kita yang sekarang
Kenapa harus ku jatuh cinta, padahal kutau jatuh itu sakit

Aku tak tau apa yang membuatmu begini
Kita berhubungan, kita bersama, tapi rasanya kita ini seperti "dua orang yang didalam kardus dan salah satu diantaranya ingin pergi mencari kardus yang lebih besar."
Nyatanya kita tak pernah bersama.
Hanya raga saja yang selama ini bersama, sedangkan hati tak sepenuhnya menyatu

Memang kau sepertinya membalas setiap kata bahasa yang kuungkapkan
Memang sepertinya kau membawaku kedalam kerudung putih dasar hatimu
Sepertinya begitu.

Ada disaat kau menumpahkan segala perasaanmu padaku,
tapi kemudian kau acuhkan aku, diamkan aku, berkata sakit padaku.
Aku sangat mengenalmu, dulu kau tak begitu.
Meskipun sebesar apapun kesalahanku, kau selalu bisa memaafkanku dan kembali tersenyum padaku
Tapi kini dirasa senyummu tak lagi sama
Tak lagi untukku

Padahal maksudku kau yang terakhir
Padahal inginku kau menjadi imamku
Padahal...

Ah,
sudah pantaskah aku memikirkan kepiluan bodoh ini


Setiap tetes air mataku
telah kuberikan untuk kisahku
mengerti tapi tak dimengerti
cintaku tlah diujung jalan
setiap kata dari bibirku
kadang tak sama dalam hatiku
tersenyum dalam hati menangis
cintaku tlah diujung jalan
aku sangat mengenalmu
aku juga cintaimu..
tapi kau tak pernah ada pengertian
ku senang, ku sedih
kau tak mau tahu

aku sangat mengenalmu
dulu kau tak begitu
kau bintang di hatiku
jadilah yang kumau
ku senang, ku sedih kau ada denganku
ku mengerti kau apa adanya
begitupun yang kumau darimu
kau tahu rasanya diabaikan...?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hardly...

Sepasang Mata Dibalik Jendela

KERTAS LUSUH