Postingan

Menampilkan postingan dengan label CINTA

Sepasang Mata Dibalik Jendela

Kunamakan dia 'Hangat'. Aku tidak menyadarinya. Tapi baru saja sore ini kuputuskan dia adalah milikku. 🍀🍀🍀 Sore hari, seharusnya aku sudah dirumah. Tapi lihat, sibuknya urusan pekerjaan yang tiada henti membuatku harus menahan kantuk ini lebih lama. Mataku sudah lelah berjam-jam duduk di depan layar biru, terang lampu di ruanganku semakin membuat panas sepasang mata sayu ini. Ah.. kapan selesainya? Ujarku dalam hati. Kualihkan pandanganku sebentar dari layar yang menunjukkan kolom-kolom dan ribuan angka. Melepas kacamata lalu kupenjamkan mataku. Lelah sekali... Kopi saja tidak sanggup membangunkan ragaku yang sudah mendambakan kasur empuk. Aku meruntuki diri sendiri mengapa harus mau menjadi antek para petinggi hanya demi rupiah. Ini memang pekerjaanku, tetapi lembur bukanlah harapan setiap pekerja kantoran yang bahkan kompensasi lemburnya tidak dihitung. Sedih sekali rasanya membayangkan aku harus terus-menerus bekerja seperti ini setiap hari selama dua belas jam. Gajiku t...

Kelabu

Dalam remang cahaya lilin Sekilas nampak kilauan kasih Meme n darkan arti kekelabuan hati Sesaat seolah redup Membisakan harapan cinta dan kerinduan Dalam dada menyesak arti ketidakpastian Sesekali ingin semua cita teraih Namun, tak dapat menembus batas ruang Yang semakin menjauh Dikala sekelebat kilat menyala Cahayanya menyilaukan mata Bukan terang yang kuraih Namun kegelapan setelahnya Hamparan bunga cinta menjadi merana Kedinginan, ingin ada yang memetiknya Dipandang ditaruh dalam vas bunga Walau nantinya layu Namun hidupnya menjadi berarti Menikmati semua tujuan yang dicapai

Time to Move On

Aku sudah lupa. Itu sudah tertinggal jauh dibelakang Aku tak mau mengingatnya Aku juga tak mau mengenangnya Tidak ada istilah mantan terindah. Kalau memang indah, seharusnya tak menjadi mantan. Ah, anggap saja itu kekalahan. Kalah karena salah memenangkan hati orang Kini sudah waktunya berbenah Ditata lagi yang apik Didekorasi lagi yang cantik Hatinya, pikirannya, jiwanya... Jadikan itu sebuah pengalaman Berkomitmen tak semudah menjatuhkan mangga dari pohonnya Cari yang 'seiman', sepemikiran, dan sejalan dulu Prosesnya panjang. Ah ya, soal mantan... Aku sudah lupa. Itu sudah tertinggal jauh dibelakang Sakitnya sudah ku tinggalkan bersama kenangannya Sudah lupa. Kini waktunya berbenah Tinggal bagaimana aku mencari bahagia Dengan orang yang berbahagia pula. :) there is no more:  jwysbi-hndsp290413

Kau tau rasanya diabaikan?

Aku sesali kenapa kita bertemu sekarang Kenapa tak esok saat kita sudah sama-sama dewasa, sudah mengerti cinta, kasih sayang, dan perasaan. Aku menyesali keadaan kita yang sekarang Kenapa harus ku jatuh cinta, padahal kutau jatuh itu sakit Aku tak tau apa yang membuatmu begini Kita berhubungan, kita bersama, tapi rasanya kita ini seperti "dua orang yang didalam kardus dan salah satu diantaranya ingin pergi mencari kardus yang lebih besar." Nyatanya kita tak pernah bersama. Hanya raga saja yang selama ini bersama, sedangkan hati tak sepenuhnya menyatu Memang kau  sepertinya  membalas setiap kata bahasa yang kuungkapkan Memang  sepertinya  kau membawaku kedalam kerudung putih dasar hatimu Sepertinya begitu. Ada disaat kau menumpahkan segala perasaanmu padaku, tapi kemudian kau acuhkan aku, diamkan aku, berkata sakit padaku. Aku sangat mengenalmu, dulu kau tak begitu. Meskipun sebesar apapun kesalahanku, kau selalu bisa memaafkanku dan...

Dulu dan Kini berbeda...

Indahnya hariku ketika kau bersamaku.  Kau genggam tanganku, kau bisikkan kata cinta, kau selalu membuatku melambung tinggi. Kau buat aku merasa nyaman, kau buat aku merasa dicintai, kau buat aku merasa 'sempurna' ketika bersamamu. Kau buat aku merasa terlindungi, kau tenangkan aku dengan kata-kata lembutmu, kau sayangi aku hingga aku menginginkan saat-saat itu tak pernah berakhir. Kau sempurnakan aku dengan hatimu. Aku sungguh tak mengerti perasaan apa ini. Yang kutau, Aku senang bersamamu, Aku bahagia bersamamu, Aku merasakan 'hidup' ketika bersamamu, Aku selalu menginginkan kau disini, disini, dan disini. Kuingin kau disini takkan pernah pindah, takkan pernah  berubah , takkan pernah terganti. Nyatanya, Kau pernah pindah tak lagi mencintai dan menyayangiku Nyatanya, Kau berubah seperti bosan denganku dan lupa dengan komitmen kita Hey Kekasih, aku tak meminta lebih Aku tak memintamu untuk menjadi Romeo di Romeo&Juli...

Hanya sekedar tulisan tentangmu

Orang lain mengatakan kamu bertambah gendut, bagiku bukan gendut. Tapi terlihat lebih sehat. Kamu mengkhawatirkan berat badanmu bertambah, bagiku lebih mengkhawatirkan kesehatanmu. Orang lain berkata kamu item, jelek. Bagiku itu istimewanya. Mereka hanya memandang dirimu bukan dengan hati. haha Kamu bilang, kamu gak pinter disegala bidang. Tapi kamu tidak tau, kadang saat kamu punya ide terasa lebih cerdas dan kreatif dibanding teman-temanmu. Orang lain mempengaruhimu untuk jadi orang lain, bagiku lebih suka dirimu yang apa adanya. Aku lebih suka kamu yang frontalan, rame, lucu, humoris, banyak senyum, banyak tawa, kadang suka ngenyek -_- haha Orang lain tidak suka bagaimana sikapmu, bagaimana kamu. Tapi mereka tidak tau bagaimana hatimu. Mereka hanya melihat sebagian dari dirimu, bagi mereka kamu bukan apa-apa, bagi mereka kamu lemah, bagi mereka kamu aneh. Tapi hey... bagiku keanehanmu itu yang membuatku tertarik. Dari apa yang bukan apa-apa, menjadi lucu dan berar...

Lelah denganku? Maafkan.

aku yang mencintai, aku yang menghancurkan. hingga tak ada lagi kesempatan untukku menjelaskan. aku mengerti. itu kesalahanku yang membuatmu lelah denganku. hanya satu pesanku ketika nanti kau memutuskan untuk meninggalkanku.. aku hanya ingin apa yang menjadi impianku bersamamu dulu itu menjadi kenyataan. meski impian itu tidaklah diwujudkan bersamaku. impian yang menyatakan perasaan sayang dan cinta. tapi kuhancurkan karena perasaanku sendiri. karena aku begitu sayang begitu cinta sampai tak ada ruang bagimu untuk bergerak. sayang, impian itu mungkin tidak pernah kukatakan padamu. tapi ketika kamu berbahagia dengan orang lain dan melanjutkannya hingga ajal memisahkanmu, itu berarti impianku tercapai.  tanpa kau ketahui, tanpa kau sadari, kau telah membuat impianku tercapai. ya, tercapai.  meskipun impian itu tak diwujudkan bersamaku.

Untukmu

Sayap terlepas dan terjun bebas dengan ketakutan Tapi kau menangkapku tepat sebelum aku menyentuh tanah Aku berpikir kau mungkin penyelamatku Tapi yang terjadi malah kau menjadi belahan jiwaku ***** Aku menempatkanmu pada tempat yang paling dasar Paling dalam, menakutkan, gelap, dan sunyi Tapi sesungguhnya itulah tempat terbaik Untukmu dan aku menyatukan hati ***** Aku mengaitkan hati pada kedua tanganmu Bersumpah dalam hati tak meninggalkan dan pergi Menjalani hidup bersama di dunia yang semu Aku disini, mencintai tanpa henti ***** Pelangi saja tidak secantik ketika aku bersamamu J ***** Meski hujan, tak bisa sembunyikan kecantikan mawar Meski banyak yang mengatakan kau seperti apa, tak bisa sembunyikan sebesar apa sayangku untukmu

Kuda, Rembulan, Bintang, dan Sepotong Hatiku

Aku jatuh cinta tak semudah kuda berlari dipacuan kuda, melompati pagar tinggi, mengacu kecepatan, mengejar kemenangan. Tak semudah itu. Sepotong hatiku tak mudah kujatuhkan pada seseorang. Hatiku begitu rapat tertutup dan tersembunyi dibalik bilik yang mengekang hati agar tak keluar sembarangan. Tapi entah.. tiba-tiba kujatuhkan hatiku padamu. Tiba-tiba hatiku mencelos keluar, menerobos paksa bilik yang bertahun-tahun kubangun agar suatu saat nanti bila seseorang yang baik untukku akan kubuka bilik itu. Tapi ternyata hati ini tak bisa menahan perasaannya. Hatiku bersih sebersih air zam-zam, putih seputih salju, lembut selembut kapas. Tiba-tiba dia dengan tangguhnya memaksa keluar, ingin segera bertemu dengan sepotong hati yang kau miliki itu. Ya. Hatiku t’lah terbawa olehmu. Dan kamu membawanya bersama angan-angan yang palsu. ***** Masih ingatkah dikau dengan rembulan? Mau kuceritakan kembali tentang kisah cinta rembulan dan bintang biru? Rembulan selalu tersenyum. Dia sela...

Aku dan Sekeranjang Mawar

Siang itu, aku baru saja selesai membantu Ibu menata bunga-bunga cantik di toko bunga milik ayah. Aku duduk di bangku taman belakang rumah yang disulap menjadi taman mawar. Bunga indah nan cantik. Merah kesukaanku. Aku melamun, menikmati udara paling sejuk yang pernah kuhirup. Kulihat, bunga-bunga cantik yang kutanam sejak ku kecil kini sudah mulai tinggi dan menunjukkan pesonanya. Tangkainya saling beradu, melambai-lambai mengikuti arah angin. Hal yang paling kusukai adalah ketika aku memanen bunga yang sudah besar untuk dijual. Merah.. kuning.. putih.. ungu….. Siapa sangka, ada yang tidak suka melihat kecantikannya. Aku mengerti, kenapa kakakku sangat membenci bunga cantik ini. Setiap kali aku memanen bunga yang sudah siap untuk dijual, dia akan membanting keranjang yang penuh dengan mawar segar. Dia sangat benci. Apakah karena kekasihnya? Rosa namanya. Dia anak yang cantik. Kulitnya putih mulus, pipinya merah merona tanpa polesan bedak, poni lucu menutupi jidatnya yang lebar....

Tertinggal

Aku sudah lama tidak melihatmu dari dekat menyentuhmu.. merasakan bau tubuhmu.. bersandar di bahumu.. melihatmu tertawa karena aku.. menyimakmu berbicara, mendengarkan ceritamu, sabar dengan amarahmu.. menyemangatimu, menerima keluh kesahmu.. Aku kangen.. Aku kangen senyumanmu, aku kangen candaanmu, aku kangen belaian sayangmu ke aku.. Aku kangen! Tidakkah kau merasakan hal yang sama denganku? Sudahkah perasaan itu hilang dari lubuk hatimu? Begitu cepatkah kau menghapusnya dari memorimu? Apa yang membuatmu begitu pesatnya melupakan segala kenangan-kenangan kita Kamu sudah berbahagia, sedangkan aku masih bediri di tempat yang sama saat terakhir kali kita bersama. Aku masih sama. Aku masih ada  untukmu. Sedangkan kau? Perasaan ini seperti kerak yang menempel pada tembok atau lantai yang kotor. Menempel bertahun-tahun lamanya. Tak bisa hilang. Meskipun dibersihkan dengan pembersih apapun tak bisa hilang. Terlalu melekat. Terlalu dekat. Terlalu berkerak. Begitupun ...

ADA YANG HILANG

Ia menyesap minumannya pelan dan memandang keluar jendela. Salju mulai turun lagi. Ia berdiri di sana beberapa saat, memandangi butiran salju yang melayang-layang di luar. Ada yang hilang. Keningnya berkerut samar. Tentu saja ada yang hilang. Ia tahu benar ada sesuatu yang hilang. Hanya saja ia tidak tahu apa yang hilang itu. Dan apakah sesuatu yang hilang itu penting atau tidak. Ia menarik napas dalam-dalam. Yah… mungkin bukan sesuatu yang penting. Ia berputar membelakangi jendela dan memandang ke sekeliling ruangan. Aula besar itu mulai ramai. Orang-orang terlihat gembira, saling tersenyum, tertawa, dan mengobrol. Seorang kenalannya tersenyum dan melambai ke arahnya. Ia balas tersenyum dan mengangkat gelas. Tepat pada saat itulah dia melihat orang itu. Orang itu baru memasuki ruangan. Matanya tidak berkedip mengamati orang itu menyalami beberapa orang sambil tersenyum lebar. Aneh… ia menyadari dirinya tidak bisa mengalihkan pandangan. Ia melihat orang i...

Dia.. hanya dia dihatimu

Aku bukan orang yang pintar menuliskan kata-kata ajaib. Aku juga tidak pintar apalagi bijak. Tapi jika sudah menyangkut hati, kurasa semuanya tak lagi membuat ragu untuk berkata, meskipun kata-kata itu sederhana.. Baru kemarin aku dengar suaranya dari teleponmu. Dia masih bisa bercanda denganmu. Aku bersyukur kamu bisa tertawa dengannya. Bisa ku bayangkan saat itu wajahmu jadi gembul dan matamu gak keliatan alias sipit karna tertawa saking lebarnya.  Aku merasa bisa melihatmu disana, meskipun hanya lewat pesawat telepon. Aku ikut senang kalau kamu senang seperti itu. Hey.. Aku punya satu khayalan tentang Dia. Mungkin aneh dan pengen muntah waktu bacanya. Tapi kumohon bacalah sampai akhir. Aku ingin menyenangkanmu. Aku pasti akan senang kalau kamu senang :') Dia ibaratkan Laut. Kamu tau laut kan? Warna biru yang mendominasi laut menjadikan laut itu tampak tenang. Meskipun biru bukan warna favoritku, tapi percayalah. Biru dapat menenangkan hati yang sedang galau. :) ...

Aku tau Allah bersamaku

Aku ingin menata ulang hatiku. Memperbaiki yang dulu pernah rusak, pernah hancur, pernah tak berbentuk. Aku ingin menutup luka yang sejak lama terbuka menganga Aku ingin menyemangati diriku sendiri, telah lama aku terpuruk dalam kesedihan yang membuat aku kehabisan waktu di dunia. Aku ingin kembali bangun, telah lama aku terjatuh di lubang yang sama. entah karena lubang itu terlalu besar, atau aku yang bodoh. Aku ingin menjadi hebat bukan karena prestasi, tapi karena pengalaman di masa lalu yang menjadikanku lebih mengerti akan sesuatu. Aku ingin menjadi hebat bukan karena prestasi, tapi karena kesadaranku untuk maju dan menjadi hebat. Aku ingin melihat kedua orang tuaku bahagia dan bangga melihatku. Lalu bagaimana semua itu bisa terjadi apabila aku masih terpuruk di lubang yang sama? Bagaimana aku bisa maju, membahagiakan orang tuaku jika aku masih saja bersedih dan berpangku tangan? Aku punya Tuhan Allah swt yang menuntunku ke jalan yang benar. Aku ya...

The Flashback ...

ini catatan terindah buatku. aku masih inget saat2 pertama kali kita berkenalan.. ketemuan.. saling suka.. jadian.. masa2 bahagia kita.. trus ada masalah.. masa2 suram kita.. putus.. tangis haru membiru.. usaha tuk kmbali.. akhirnya balikan.. saling berjanji tdk saling meninggalkan.. yah,, semua itu bukan hanya kenangan paling indah.. paling lucu juga kalo diinget2.. dan juga paling menyenangkan. dan selama hampir tiga tahun perjalanan kita.. aku menyadarinya. aku menyadari  ternyata semua pengorbanan kita waktu itu sangat keras untuk saling mempertahankan satu sama lain.. saling melengkapi.. saling membutuhkan.. saling menyayangi.. saling berjanji .. aku tersenyum Re .. aku tersenyum saat otakku kembali memutar kisah kita di masa lalu. aku tersenyum menikmati serentetan cerita yang tiada habisnya tentang kita. bahkan pada kisah sedih kita pun, aku masih mampu tersenyum.. senyumku tak akan pernah habis untukmu Re . meskipun seratus kali kamu sakiti aku, aku akan tetap tersenyum...

Listen to the deepest heart ..

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu. Jangan tanyakan mengapa, karena aku tak tahu.. Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku, masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi..? __________ Hatiku kosong. Aku berharap kamu yang mengisi kekosongan hatiku. Tapi apa daya, kamu tidak akan mungkin lagi kembali kepadaku. __________ Sedikit, Sejeknak, Semenit, Setengah, Sejam, Sehari, Seminggu, Sebulan, Setahun, Sepuluh tahun, Seabad... aku masih tetap tidak bisa melupakanmu. Bagaimana denganmu? Apakah mencintaiku pula? Maukah kau kembali ke pelukanku? Aku janji tak akan meninggalkanmu lagi..

Find it ..

C arilah se orang pria yang memanggilmu cantik ,, BUKAN sexy .. Yang menelepon kembali ketika kamu menutup telepon ... Yang mau memamerkan dirimu pada dunia ketika kamu sedang keringetan . Yang menggenggam tanganmu di depan teman-temannya .. Yang menganggap kamu tetap cantik tanpa riasan .. Yang selalu menemanimu saat kamu sedih ... Yang memberi semangat saat kamu sedang ceria .. Yang tak mempedulikan segala kekuranganmu TANPA pamrih ... Yang datang mendekat saat seluruh dunia menjauh .. Yang mencoba dan berusaha memberikan atau membuat kamu tersenyum .. Dan terakhir .. Yang mengatakan mencintaimu setulus hatinya ,, dan telah dibuktikan dalam kesetiaannya padamu ..

This is...

Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.     Perasaan cinta itu dimulai dari mata, sedangkan rasa suka dimulai dari telinga. Jadi jika kamu mahu berhenti menyukai seseorang, cukup dengan menutup telinga. Tapi apabila kamu Coba menutup matamu dari orang yang kamu cintai, cinta itu berubah menjadi titisan air mata dan terus tinggal dihatimu dalam jarak waktu yang cukup lama.     Tuhan ciptakan 100 bagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.     Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, ...