RAJAM
mereka katakan,
"Omong kosong!"
kemudian berpaling sembari melanjutkan hidupnya
tidak lebih baik dariku-
mereka katakan,
"Benahi dulu sikapmu
Benahi dulu ibadahmu
Benahi dulu pikiranmu."
lalu datang nafsu pada mereka dan menjadi brengsek setelahnya
mereka katakan,
"sabar.
semua sudah takdirnya
semua akan segera berakhir."
Demi tubuh yang rapuh, pikiran yang sedang
kalut, lidah yang pahit, jiwa yang malang
Ia sudah bertahan begitu lama
menggantungkan harapan pada cuaca esok
apakah hujan apakah terik
apakah badai apakah tenang
Namun, hingga tetes airmata berubah jadi darah
langitnya masih abu-abu
pintunya masih tertutup
hingga dijanjikannya hari esok lebih baik pun,
tak sesenti ia bergerak.
Ia telah terajam oleh tapal kuda yang panas
Komentar
Posting Komentar