Sepasang Mata Dibalik Jendela
Kunamakan dia 'Hangat'. Aku tidak menyadarinya. Tapi baru saja sore ini kuputuskan dia adalah milikku. 🍀🍀🍀 Sore hari, seharusnya aku sudah dirumah. Tapi lihat, sibuknya urusan pekerjaan yang tiada henti membuatku harus menahan kantuk ini lebih lama. Mataku sudah lelah berjam-jam duduk di depan layar biru, terang lampu di ruanganku semakin membuat panas sepasang mata sayu ini. Ah.. kapan selesainya? Ujarku dalam hati. Kualihkan pandanganku sebentar dari layar yang menunjukkan kolom-kolom dan ribuan angka. Melepas kacamata lalu kupenjamkan mataku. Lelah sekali... Kopi saja tidak sanggup membangunkan ragaku yang sudah mendambakan kasur empuk. Aku meruntuki diri sendiri mengapa harus mau menjadi antek para petinggi hanya demi rupiah. Ini memang pekerjaanku, tetapi lembur bukanlah harapan setiap pekerja kantoran yang bahkan kompensasi lemburnya tidak dihitung. Sedih sekali rasanya membayangkan aku harus terus-menerus bekerja seperti ini setiap hari selama dua belas jam. Gajiku t