Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

Kebahagiaan yang Nyata

Aku terlalu larut dalam kesedihan Aku terlalu memikirkan tentang masa depan tak seharusnya aku memikirkan itu seharusnya aku bisa bangkit dari belenggu meskipun aku tau itu sulit untuk kupercaya Allah maha membalikkan hati manusia Aku ingin tahu apa itu bahagia saat aku kecil yang ku tau hanya ayah dan bunda saat ku beranjak tinggi menapak tanah yang kutau hanya cerita dongeng dari simbah Bagiku itu semua sama bagiku itu kebahagiaan  aku bahagia karena aku tertawa aku tertawa karena aku senang tapi apakah semuanya masih tetap sama ketika aku tumbuh semakin tinggi menjejak pondasi remaja disanalah aku belajar tentang semuanya disana aku mengenal tentang apa artinya suka, senang, sedih, bahagia, cinta.. Ah tapi semua tampak semu dimataku tak lagi dapat dirasa mana bahagiaku Ayah, Bunda pun tak mampu memberikannya Kekasih sejati bahkan tak bisa berbagi bahagia itu semua tampak semu tampak berbeda tampak menghilang Aku ingi...

Maafkan Aku

Aku tak tahu harus berbicara kepada siapa. Menumpahkan segalanya kepada apa. Dan tak mengerti mengapa aku setega ini. Ya, aku akui aku sayang denganmu. Rasa sayangku padamu melebihi rasa sayangku pada siapapun dan apapun. Tapi aku sadari, sayang ini tak sekuat aku mencintai. Tidak, bukan denganmu. Tetapi dengan bayangan orang lain yang tak pernah sampai aku genggam. Maafkan, aku memang mencintai orang lain. Aku memang merasakan getaran yang sungguh tak pernah aku rasakan sebelumnya dengan laki-laki sebelumnya. Maafkan, aku yang tak pernah bisa mencintaimu. Sungguh aku tega, tapi sumpah hati ini sebenarnya lebih tak tega menduakanmu. Ah, tidak. Aku tidak bermaksud menduakan apalagi mempermainkanmu. Aku sungguh tulus.. Maafkan, aku yang selalu membuat luka baru dihatimu. Aku yang tak bisa membuatmu tertawa hingga menangis karena aku yang membuatmu tertawa, bukan dia, mereka, orang lain atau siapapun. Aku menyayangimu, sungguh sayangku padamu hingga tak bisa lagi aku beberkan kar...

Wajahmu Ingatkan Aku

Wajahmu ingatkan aku Dengan dia yang telah tiada Tak bermaksud kusamakan Kau dengan dia Aku tak tahu mengapa tuhan Mempertemukan aku denganmu Aku cinta dia Tapi takdir memisahkan Kau datang di waktu yang tepat Kau mengisi sakit jiwaku Walau mungkin kau pun terluka Wajahmu ingatkanku Aku sampai tak bisa bedakan Rasa bahagia dan rasa sedih Sejak aku anggap dia Takkan tergantikan Kau datang di waktu yang tepat Kau mengisi sakit jiwaku Walau mungkin kau pun terluka Wajahmu ingatkanku Salahkah aku yang tak berdaya Wajahmu ingatkanku Dengan dia

Dia.. hanya dia dihatimu

Aku bukan orang yang pintar menuliskan kata-kata ajaib. Aku juga tidak pintar apalagi bijak. Tapi jika sudah menyangkut hati, kurasa semuanya tak lagi membuat ragu untuk berkata, meskipun kata-kata itu sederhana.. Baru kemarin aku dengar suaranya dari teleponmu. Dia masih bisa bercanda denganmu. Aku bersyukur kamu bisa tertawa dengannya. Bisa ku bayangkan saat itu wajahmu jadi gembul dan matamu gak keliatan alias sipit karna tertawa saking lebarnya.  Aku merasa bisa melihatmu disana, meskipun hanya lewat pesawat telepon. Aku ikut senang kalau kamu senang seperti itu. Hey.. Aku punya satu khayalan tentang Dia. Mungkin aneh dan pengen muntah waktu bacanya. Tapi kumohon bacalah sampai akhir. Aku ingin menyenangkanmu. Aku pasti akan senang kalau kamu senang :') Dia ibaratkan Laut. Kamu tau laut kan? Warna biru yang mendominasi laut menjadikan laut itu tampak tenang. Meskipun biru bukan warna favoritku, tapi percayalah. Biru dapat menenangkan hati yang sedang galau. :) ...